Akses Masih Terbatas, Pemprov Kaltim Kejar Pembangunan Gerbang ITK

SAMARINDA – Pengembangan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) masih terkendala beberapa masalah, utamanya belum adanya jalan dan gerbang utama yang layak menuju kawasan kampus. Persoalan ini diungkapkan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji, setelah bertemu dengan pimpinan rektorat ITK beberapa waktu lalu.

“ITK hingga kini belum memiliki jalan masuk resmi. Hal itulah yang sedang kami bahas bersama rektor. Keberadaannya sangat vital untuk membentuk citra ITK sebagai perguruan tinggi teknologi yang maju dan dipercaya,” kata Seno Aji, Sabtu (6/12/2025).

Selama ini, jalan menuju ITK masih melalui kawasan hutan lindung Sungai Wain atau lewat jalur alternatif milik warga. Situasi tersebut dianggap menghambat pergerakan sivitas akademika dan pengunjung, serta belum sesuai dengan status ITK sebagai perguruan tinggi negeri strategis di luar Jawa.

“Dengan gerbang resmi, pandangan masyarakat terhadap ITK akan berubah sebagai kampus yang mapan. Baru setelah itu, kami bisa mengupayakan rute angkutan umum ke lokasi,” lanjutnya.

Selain akses, Seno juga menyoroti masalah luas lahan kampus. Meski awal berdiri dijanjikan lahan 300 hektare oleh Pemprov Kaltim pada masa Gubernur Awang Faroek, saat ini ITK baru menguasai sekitar 55–58 hektare.

“Perjanjian awal seluas 300 hektare, namun yang dapat digunakan baru sekitar 55 hektare. Sebagian pun berasal dari proses tukar guling dengan PLN. Saat ini, kami konsentrasi mengoptimalkan lahan yang ada sebelum melanjutkan perluasan,” paparnya.

Dia menambahkan, keterbatasan lahan turut menghambat perkembangan ITK. Hingga saat ini, jumlah mahasiswanya masih di bawah 6.000 orang. Sebagai pembanding, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang sama-sama berdiri tahun 2012 telah menampung lebih dari 25.000 mahasiswa.

Meski baru menjabat mulai Februari 2025, Seno menekankan bahwa Pemprov Kaltim berkomitmen mendukung kemajuan ITK sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan di luar Jawa.

“Pemerintah berharap ITK bisa menjadi contoh bagi universitas lain di Kaltim di samping Universitas Mulawarman. Dukungan penuh mutlak diberikan, mengingat ini adalah universitas negeri milik daerah,” tegas Seno.

Pada tahap awal, Pemprov Kaltim akan memprioritaskan pembangunan jalan dan gerbang utama. Selanjutnya, akan disusul perencanaan trayek transportasi umum serta fasilitas pendukung lain. Aspek penerangan dan kelengkapan infrastruktur dasar juga akan diperhatikan guna mendongkrak akreditasi kampus.

“Jika akses dan infrastruktur dasar telah memadai, baru pembangunan besar-besaran dapat dirancang. Untuk saat ini, yang utama adalah memastikan ITK lebih mudah dikenali dan dijangkau,” tutup Seno.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top